oleh

Makanan Basi, Nyaris Dibagikan ke Jemaah Haji

-NASIONAL-241 views

Foto: PPIH Sidak PT Bahar Harr (Dok. Media Center Haji)

Madinah – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) berhasil membatalkan pembagian makanan basi ke Jemaah Haji. Jumlah makanan tersebut, sekira 3.400 porsi. Dengan adanya kejadian ini, makanan akhirnya diganti. Pengawas Katering Daerah Kerja (Daker) Madinah, Irfansyah menceritakan, Rabu (9/8), kantor Daker menerima sampel makanan dari PT Bahar Harr. Sesuai prosedur, sebelum mendistribusikan makanan, mereka diwajibkan mengirim sampel ke kantor Daker. “Lalu saya coba, ternyata sudah basi. Kita langsung koordinasi dengan petugas sektor (pemondokan) agar tidak membagikan makanan tersebut. Alhamdulillah ketahuan dan (makanan) belum didistribusikan,” kata Irfansyah saat melakukan inspeksi mendadak bersama Kepala Seksi Katering Daker Madinah, Iin Kurniawati, dan tim katering ke PT Bahar Harr, Senin (14/8/2017).

Irfansyah juga langsung berkoordinasi dengan PT Bahar Harr. Perwakilan PT Bahar Harr datang ke kantor Daker. Sehingga masing-masing pihak sepakat makanan diganti. “Mereka mengganti 3.400-an prosi makanan dalam waktu 3 jam. Itu sudah sampai jemaah. Saya sendiri langsung turun mengawasi distribusi (makanan pengganti) ke jemaah,” urai alumnus Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung ini.

Imbas dari kejadian itu, jadwal makan malam jemaah di 13 kelompok terbang (kloter) molor. Seharusnya pukul 20.00-21.00 Waktu Arab Saudi, jadi pukul 01.00 WAS. Pemilik PT Bahar Harr, Usman bin Rasyid, mengatakan pihaknya telah mengambil langkah cepat setelah mendapat masukan dari PPIH Daker Madinah. Dia mengakui pekerjanya belum terlalu menguasai cara memasak dan mengemas makanan. “Akan kami perbaiki,” kata Usman.

PPIH mengontrak 13 perusahaan penyedia katering untuk jemaah di Madinah. PT Bahar Harr baru dikontrak tahun ini. Mereka menyuplai 12 ribu porsi selama musim haji. (*)

Sumber: Detik.com

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

News Feed