BOLMUT- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolmut Dr. Drs. Hi. Asripan Nani, M.Si buka kegiatan Workshop Keselamatan Pasien, Manajemen Resiko dan Pencegahan Penyakit Infeksi Penunjang Akreditasi FKTP di Aston Hotel Manado. Jumat (23/10/2020).
Kegiatan Yang di gagas Dinas Kesehatan ini, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), wajib terakreditasi.
“Akreditasi Puskesmas bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat, melainkan bertujuan sebagai pembinaan peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu serta penerapan manajemen resiko,” ujarnya.
Melalui workshop dapat memberikan pemahaman lebih jelas tentang instrument penunjang kriteria akreditasi FKTP yang telah ditetapkan.
“nantinya seluruh Puskesmas, Klinik maupun tempat praktek mandiri Dokter di Kabupaten Bolmut dapat terakreditasi melalui tahapan dan ketentuan yang berlaku,” ungkap Asripan.
Dia juga menegaskan, pelayanan kesehatan Puskesmas memegang peran penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Pemerintah sebagai pelayan publik yang merupakan salah satu pilar dalam memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Bolmut melalui Kabid Pelayanan masyarakat Bolmut Sofian Mokoginta mengatakan tujuan dari workshop ini untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya dalam membekali tenaga kesehatan, baik perawat, bidan dan dokter di Fasilitas Kesehatan.
“Jadi tujuan kegiatan ini adalah bagaimana peserta mengutamakan keselamatan pasien, bagaimana menjaga keselamatan Pasien dan mengurangi resiko-resiko yang bisa terjadi pada saat melaksanakan kegiatan pelayanan kepada pasien,” jelas Mokoginta.
Dikatakannya, ada tiga materi utama yang diberikan kepada peserta khususnya dalam memberikan pelayanan di Puskesmas yang mencakup Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Kejadian Nyaris Cedera, dan Kejadian Tidak Cedera, serta Kondisi potensial cedera.
“Intinya disini adalah bagaimana memanajemen resiko pada saat memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelas Mokoginta.
Lanjutnya, untuk jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan ini diikuti 50 peserta tenaga kesehatan, dan narasumber dari Dinkes Kabupaten, dan Dinas Kesehatan Sulut. (Ipul)
Komentar